Keberadaan ‘Planet Nine’ atau Planet Kesembilan di Tatasurya telah menimbulkan perdebatan dan kontroversi sejak pertamakali diumumkan.
Planet kesembilan dipercaya mengorbit matahari kita dengan jarak yang cukup jauh, tepatnya ia mengorbit matahari di tepian Tatasurya.
Hipotesis mengenai adanya planet kesembilan diperkuat dengan penemuan exoplanet di luar tatasurya yang mengorbit sang bintang induk dengan jarak yang cukup jauh.
Itulah mengapa hipotesis mengenai keberadaan planet kesembilan bisa menjadi sangat kontroversi.
Planet kesembilan dipercaya merupakan planet pengembara yang kemudian terjebak oleh gravitasi matahari yang kemudian membuatnya mengorbit matahari.
“Hipotesis ini sangat masuk akal, Planet kesembilan bisa jadi merupakan planet pengembara yang tertangkap gravitasi matahari kita” Kata James Vesper, seorang astronom dari New Mexico State University (NMSU), pada konverensi pers pertemuan ke-299 American Astronomical Society di Grapevine, Texas yang kami kutip dari infoastronomy.org.
Tidak seperti planet kerdil (Pluto dkk) yang juga menorbit matahari, planet ini dipercaya memiliki massa yang cukup besar sehingga bisa disebut sebagai ‘Planet’.
Menurut studi yang mempelajari tentang Planet Nine, kemungkinan planet ini memiliki massa sekitar 10 kali massa bumi.
Lantas bagaimana ilmuan bisa menyimpulkan planet nine itu ada?
Saat para ilmuan sedang meneliti perihal sabuk kuiper, mereka menyadari ada keanehan disitu. Setidaknya ada 6 objek sabuk kuiper yang bertingkah aneh saat pengamatan itu, yang mana keanehan itu hanya bisa dijelaskan jika terdapat planet raksasa disana.
Metode ini memang bukan hal baru yang dipakai untuk menemukan sebuah planet baru. Pada tahun 1821 misalnya, saat peneliti menemukan keanehan di orbit uranus yang kemudian ditemukanlah planet tersebut. Namun, apakah metode semacam ini bisa dipakai untuk menemukan ‘Planet Nine’?
Memang keberadaan planet kesembilan ini belum bisa dibuktikan, namun secara teori, mungkin metode semacam ini bisa membantu menemukan planet ini.
Dimanakah planet nine berada?
Dari pengamatan yang dilakukan, planet ini mungkin mengorbit matahari di sabuk kuiper. Sabuk kuiper sendiri merupakan tepian tatasurya, keberadaannya lebih jauh dari planet neptunus dan mendekati awan oort.
Sabuk Kuiper sendiri merupakan rumah dari banyak material pembentuk komet, sedangkan awan Oort adalah tempat para komet-komet tersebut menghabiskan waktu mereka.
Awan Oort memiliki jarak sekitar 10.000 Satuan Astronomi (SA (Astronomical Unit (AU) dalam bahasa Inggris)) dari bumi. Perlu diketahui, 1 SA sama dengan jarak dari Bumi ke Matahari, atau sekitar 149,6 juta kilometer.
Dapat dibayangkan betapa jauhnya planet kesembilan ini mengorbit matahari, oleh karena itu jika planet ini memang benar-benar ada, diperkirakan dia akan mengorbit bumi selama 15.000 tahun.
Lalu bagaimana para peneliti ini bisa menyimpulkan objek ini sebagai planet? Karena astronom dapat mengitung massanya. Planet ini memiliki massa yang terlalu besar untuk dikatakan sebagai planet kerdil atau asteroid saja.
Terlebih dengan ditemukannya exoplanet nan jauh disana yang diketahui mengorbit bintang induknya dengan jarak yang jauh. Terlebih planet ini dipercaya memiliki massa yang besar, sehingga tak menutup kemungkinan Planet Nine memang benar adanya.