Bulan merupakan satu-satunya satelit alami yang dimiliki bumi, Bulan sendiri sudah lama bersama dengan bumi. Namun dikabarkan hubungan mereka sedang kurang baik dan perlahan Bulan menjauhi Bumi.
Bulan sendiri terbentuk dari pecahan planet theia yang hancur setelah bertabrakan dengan planet bumi.
Theia sendiri merupakan planet seukuran mars yang menurut sebagian ahli pernah menabrak bumi 4,5 miliar tahun yang lalu.
Oke, kita berhenti membahas Theia dan melanjutkan topik pembahasan utama kita hari ini mengenai bulan yang kian menjauhi bumi.
Menurut Cornell University, setiap tahunnya Bulan diketahui menjauhi bumi sejauh 3,8 cm. Memang terbilang kecil, namun lambat lain pasti akan kita rasakan dampaknya.
Menjauhnya bulan diketahui saat Neil Armstrong dan kawan kawan meninggalkan reflektor saat mendarat di bulan tahun 1969. Dengan Reflektor tersebut, peneliti dari University of Maryland di Amerika Serikat mengamati pergerakan orbit Bulan.

Profesor Alley mengamati pergerakan bulan dengan menembakan sinar laser dari observatorium ke reflektor tersebut, dan hasilnya diketahui bahwa jarak antara bulan dan bumi terus bertambah.
Hal ini diperkuat kembali dengan sejumlah pengamatan di Observatorium McDonald di Texas, Amerika Serikat. Dari penelitian ini diperoleh fakta bahwa Bulan Menjauh dari Bumi sejauh 3,8 cm pertahun.
Lantas apa yang menyebabkan bulan menjauhi bumi? Saat mengorbit atau mengelilingi bumi, bulan menghasilkan 2 gaya yakni gaya Sentrifugal dan gaya Sentripetal.
Gaya Sentrifugal yaitu gaya yang terbentuk saat sebuah objek bergerak melingkar, yang mana ini merupakan gaya yang membuat objek tersebut menjauhi pusat gerak melingkarnya.
Sedangkan, gaya Sentripetal adalah kebalikannya. Gaya ini selalu menuju pusat gerak melingkarnya. Semakin objek menjauh dari pusat gerak melingkarnya, maka gaya sentrifugal akan semakin membesar.
Masih bingung ya? Sederhananya, kedua gaya tersebut bisa kita analogikan dengan tali yang kamu putar dan diujungnya terdapat bola
Semakin kencang putaran yang kamu lakukan terhadap bola maka bola tersebut pasti akan semakin menjauhi titik pusat gerak melingkarnya bukan? Nah inilah yang dinamakan gaya sentrifugal.
Sedangkan, gaya sentripetal adalah kebalikannya. Jika dianalogikan dengan hal serupa, gaya sentrifugal dapat diartikan sebagai tali yang menahan bola tersebut agar tidak semakin menjauh.
Jika besaran gaya Sentrifugal dan Sentripetal sama atau seimbang, maka objek tersebut akan terus melingkar dengan stabil.
Nah, analogi diatas bisa kita aplikasikan kepada bumi dan bulan. Dimana, bola yang yang diikat tali dapat diartikan sebagai bulan, pusat gerak melingkar dapat diartikan sebagai inti bumi dan tali elastis yang menahan bola dapat diartikan sebagai gaya Gravitasi bumi. Saat bulan bergerak, gaya gravitasi bumi akan menahan bulan dan terciptalah gerakan melingkar.
Sayangnya, gaya sentrifugal dan sentripetal bulan tidak seimbang, dimana gaya sentrifugal bulan lebih besar dibanding sentripetal nya, yang akhirnya bulan akan terus menjauhi bumi. tapi gak sampe ngilang kok, bulan masih setia dengan bumi.
Dilansir dari Space.com, bulan akan terus menjauhi bumi hingga 50 miliar tahun yang akan datang. Yang mana di titik ini bulan akan mengorbit atau mengelilingi bumi selama 47 hari (Saat ini bulan mengorbit selama 27 hari).
Dijarak ini juga maka stabilitas baru dan bumi akan menemukan ujungnya, yang mana orbit kedua objek ini akan saling mengunci dan akibatnya bulan akan berada di titik yang sama di langit. Dan akhirnya hubungan mereka berdua akan sebih baik dan stabil daripada sebelumnya.

Tapi, sebelum itu terjadi mungkin keduanya telah hancur. Hal ini dikarenakan, menurut Universe Today dalam 4,5 hingga 5,5 tahun yang akan datang, matahari akan berevolusi menjadi raksasa merah yang mana mungkin saja akan melahap bumi dan segala isinya.
Sepertinya hubungan antara bumi dan bulan ini cukup menarik, meskipun hubungan mereka kian merenggang namun keduanya tetap setia hingga maut memisahkan.