Bulan selalu mempesona dan menarik minat manusia sepanjang masa. Selain sebagai sumber inspirasi dalam seni dan mitologi, Bulan juga berperan penting dalam kehidupan kita, mempengaruhi pasang-surut air laut dan pola tidur makhluk hidup. Salah satu fenomena menarik yang terkait dengan Bulan adalah fase-fase bulan. Fase bulan adalah tampilan visual Bulan yang berubah secara periodik terlihat dari Bumi.
Perubahan ini dipengaruhi oleh interaksi antara Bulan, Bumi, dan Matahari. Ketika Bulan mengorbit Bumi, penampangnya yang terkena sinar Matahari berubah-ubah, menyebabkan kita melihat berbagai tampilan Bulan di langit malam.
Fase Bulan
Bulan mengalami perubahan bentuk karena posisinya di orbitnya terhadap Bumi dan posisi Bumi pada orbitnya terhadap Matahari. Perubahan posisi ini menyebabkan Bulan mengalami empat fase utama, yaitu bulan baru, kuartal pertama, bulan purnama, dan kuartal ketiga.
Selain fase-fase utama ini, Bulan juga mengalami empat fase tambahan yang lebih detail. Dengan demikian, secara keseluruhan, Bulan melewati delapan fase sebelum kembali ke fase awal.
Baca Juga: Misi Artemis 1, Sejarah Baru Manusia Menjelajahi Bulan
Berikut merupakan fase fase yang terjadi dalam siklus hidup bulan dalam pandangan bumi:
Bulan Baru (New Moon)
Fase ini terjadi ketika Bulan berada di antara Bumi dan Matahari. Saat ini, kita tidak dapat melihat penampang Bulan yang terkena sinar Matahari, sehingga Bulan baru sering kali tidak terlihat di langit malam.
Bulan Sabit Awal (Waxing Crescent)
Setelah bulan baru, Bulan mulai bergerak menjauhi posisi antara Bumi dan Matahari. Kita mulai melihat sebagian kecil penampang Bulan yang terang, membentuk sabit muda di langit.
Kuartal Pertama (First Quarter)
Pada fase ini, setengah penampang Bulan yang menghadap ke Bumi terlihat. Fase first quarter terlihat seperti setengah bulan terang yang memukau.
Cembung Awal (Waxing Gibbous)
Setelah fase first quarter, penampang Bulan yang terlihat semakin bertambah besar hingga hampir mencapai penuh. Waxing gibbous adalah tahap di mana Bulan hampir penuh, tapi masih memiliki sebagian kecil penampang yang gelap.
Bulan Purnama (Full Moon)
Puncak keindahan fase bulan adalah saat bulan purnama. Pada fase ini, penampang Bulan yang terkena sinar Matahari sepenuhnya menghadap ke Bumi. Bulan purnama terlihat bulat dan penuh cahaya, menciptakan pemandangan magis di langit malam.
Cembung Akhir (Waning Gibbous)
Setelah fase purnama, Bulan mulai bergerak mendekati posisi antara Bumi dan Matahari lagi. Fase waning gibous ini terlihat seperti sebagian bulan yang terang, menyisakan pesona tersendiri.
Kuartal Ketiga (Last Quarter)
Pada fase ini, setengah penampang Bulan yang berlawanan dengan fase first quarter terlihat. Bulan last quarter terlihat seperti setengah bulan yang gelap namun menawan.
Bulan Sabit Akhir (Waning Crescent)
Fase terakhir dalam siklus bulan adalah sabit hilang, di mana hanya sebagian kecil penampang Bulan yang terlihat seperti sabit yang gelap, memberi kesan keanggunan di langit malam.
Kenapa Fase Bulan Terjadi?
Fase-fase bulan terjadi akibat posisi relatif antara Bumi, Bulan, dan Matahari. Bulan sendiri tidak memancarkan cahaya. Namun, permukaannya memantulkan cahaya Matahari.
Saat Bulan mengorbit Bumi, bagian yang terkena sinar Matahari akan terlihat terang, sedangkan bagian yang tidak terkena sinar Matahari akan gelap.
Karena Bumi juga bergerak mengelilingi Matahari, kita melihat Bulan dari perspektif yang berbeda setiap saat. Akibatnya, saat Bulan bergerak mengelilingi Bumi, kita menyaksikan perubahan bentuk dan fase-fase bulan berubah-ubah nan indah.