Korban meninggal dunia saat akibat gempa bumi di Pasaman Barat, Sumatera Barat, bertambah menjadi 10 orang, per Sabtu (26/2) sore.
Dari 10 orang wafat tersebut, empat di antaranya korban meninggal di Kabupaten Pasaman Barat dan enam lainnya di Kabupaten Pasaman. Mereka merupakan korban meninggal karena tertimpa bangunan ketika gempa terjadi dan karena tertimbun longsor pascagempa.
“Iya [korban meninggal] bertambah dua orang hari ini yang berhasil dievakuasi dalam keadaan meninggal dunia,” kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, di Pasaman Barat, Sabtu (26/2).
Bupati Pasaman Benny Utama mengatakan saat ini masih ada empat orang di Malampah yang hilang dan tidak diketahui keberadaannya.
Kemungkinan, katanya, korban yang hilang ini diperkirakan terbawa arus sungai akibat turunnya sebagian tanah di lereng gunung Talamau ke arah sungai Batang timah di Siparayo, Nagari Malampah, Sumbar, pascagempa.
“Pencarian masih dilakukan oleh tim gabungan,” ujar Bupati.
Sebelumnya gempa bumi magnitudo 6,1 mengguncang Kabupaten Pasaman Barat pukul 8.39 WIB. Guncangan gempa terasa hingga sejumlah kabupaten dan kota lainnya di provinsi ini seperti Padang, Limapuluh Kota, Agam, dan Padang Panjang.
Informasi dari Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang, gempa berpusat di 17 kilo meter timur laut Pasaman Barat, 20 kilo meter barat laut Pasaman Barat, 51 kilo meter Agam, dan 141 kilo meter barat Padang.