WIR Group berkooaborasi dengan PT Batik Semar untuk melestarikan kebudayaan Indonesia melalui metaverse. Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan kedua perusahaan di Jakarta.
“Batik Semar sebagai salah satu pelestari warisan budaya bangsa Indonesia selalu berupaya menyesuaikan diri dengan setiap perubahan, termasuk di era digital yang berkembang secara pesat. Melalui kolaborasi dengan WIR Group ini, kami ingin menunjukkan bahwa budaya tradisional dapat berpadu serta sejalan di era digital tanpa batas sekarang ini,” kata CEO Batik Semar Ardianto Soewono dikutip dari keterangan resmi melalui Antara, Minggu (7/8).
Ia mengatakan, langkah ini bukan hanya dapat menjaga dan melestarikan batik sebagai warisan budaya bangsa, namun pihaknya juga melihat berbagai potensi lain yang dapat dikembangkan melalui teknologi digital seperti metaverse.
“Kami melihat potensi terbukanya kesempatan pemasaran yang lebih luas serta ruang-ruang kreasi untuk penciptaan ekonomi baru.”
Ia menyebutkan, selama ini Batik Semar telah mengekspor batik dan kerajinan tangan ke Amerika Serikat, Eropa, dan beberapa negara Asia. Sehingga dalam jangka panjang, Batik Semar berharap dapat menjadi sebuah entitas yang berbudaya dan bercirikan Indonesia, melalui kehadirannya di metaverse . “Bahkan bisa menjadi sebuah identitas bangsa yang dapat diterima secara lebih luas oleh masyarakat dunia,” sambung dia.
Melalui metaverse , PT Batik Semar berharap dapat kian memperkuat bisnis yang telah dibangun serta membawa lebih banyak manfaat bagi masyarakat, terutama para perajin batik dan pegiat seni lainnya. Saat ini Batik Semar memiliki sekitar 30 perajin batik in-house dan lebih dari 30 perajin plasma yang tersebar di Surakarta, Cirebon, Pekalongan dan Madura. Keluarga Batik Semar saat ini terdiri dari 700 karyawan dengan 60 toko guna menjangkau pelanggan secara nasional.