Seiring berkembangnya zaman, kini penipuan pun makin variatif begitupun dengan metode yang mereka gunakan yang bermacam macam.
Berselancar di internet kini sudah menjadi hal lumrah. Namun karena hal itu, kejahatan siber makin marak terjadi. Sehingga sebagai pengguna internet kita harus pintar dalam dalam menjaga keamanan siber, salah satunya adalah dengan mengetahui apakah sebuah website itu asli atau scam (penipuan).
Scam merupakan bentuk penipuan di era digital. Para pelaku kerap menggunakan website palsu untuk mengelabui korban. Tujuan pembuatnya macam-macam, mulai dari mencuri uang seperti situs bank palsu, mencuri informasi pribadi, dan lain-lain.
Berikut adalah cara membedakan situs web Asli dan penipuan
1. Cek URL Situs
Cara paling pertama dan paling mudah dalam membedakan website asli atau palsu adalah dengan memperhatikan URL website tersebut. Situs web resmi biasanya menggunakan top-level domain yang sesuai niche (topik utama) website tersebut, misalnya website pemerintah Indonesia yang menggunakan top-level domain .go.id (.go.id disini merupakan singkatan dari Government of Indonesia atau Pemerintah Indonesia).
Selanjutnya adalah dengan memperhatikan tag HTTPS (Hypertext Transfer Protocol Secure) atau HTTP (Hypertext Transfer Protocol) pada URL website. Website yang menggunakan HTTPS cenderung lebih aman dan dapat dipercaya dibanding situs web yang mengunakan tag HTTP.
Hal ini karena HTTPS menyediakan otentikasi dan komunikasi terenkripsi. Untuk memeriksanya anda dapat memperhatikan url situs atau simbol gembok disamping URL situs yang diakses, jika gembok berwarna hijau atau tertutup bisa dikatakan situs web tersebut aman.
Namun, perlu diingat juga bahwa website dengan tag HTTPS masih bisa berpotensi merupakan situs scam dan tak kredibel. Oleh karena itu, penting untuk memverifikasinya dengan cara lainnya. Dan terakhir adalah dengan memeriksa nama domain yang digunakan situs web tersebut. Cek disini untuk penjelasan mengenai domain.
Jika website memlikiki nama domain yang aneh seperti banyak menggunakan tanda hubung, penggunaaan simbol-simbol serta angka-angka, maka situs tersebut patut dicurigai. Selanjutnya jika website yang akan dituju merupakan website yang kita kenal, misal Amazon, Shopee, Tokopedia dan lainnya perhatikan top-level domain (TLD) yang digunakan, jika situs web tersebut menggunakan TLD seperti .info, .xyz, .biz atau lainnya, maka situs tersebut patut dicurigai.
2. Lihat Tanda Gembok
Seperti yang disebutkan sebelumnya, anda dapat melihat tanda gembok yang tampil di sebelah url situs yang sedang diakses. Jika, gembok tersebut berwarna hijau atau terkunci maka situs tersebut aman untuk diakses.
Jika gembok tersebut di klik anda dapat melihat peringatan “Connection is secure” atau “Secure coonection” atau keterangan lain yang menunjukan bahwa situs web tersebut aman, hal ini dapat berbeda terganting browser yang digunakan.
Selain itu, gembok tersebut juga menyediakan informasi tambahan lainnya, mulai dari cookies yang digunakan, detail sertifikat, hingga pengaturan situs.
3. Tanyakan Pemilik Situs
Cara mudah untuk mengecek keaslian website adalah dengan melakukan verifikasi langsung ke pemilik situs. Umumnya, Anda bisa menemukan kontak pemilik di bagian bawah website.
Kontak tersebut biasanya berupa nomor telepon kantor atau email yang disediakan untuk menerima kritik, saran, maupun pertanyaan lainnya terkait situs web. Jika suatu website tidak memiliki kontak yang dapat dihubungi, kamu perlu mengecek kembali keaslian website tersebut.
4. Gunakan Laporan Transparansi Google
Anda juga bisa meminta bantuan Google untuk cek website penipu melalui laporan transparansi Google yang bisa anda kunjungi di sini. anda hanya perlu memasukkan URL website yang kamu curigai, Kemudian Google akan memberikan informasi jika website tersebut berisi konten yang aman maupun tidak aman.
Laporan transparansi website newaspira.com:
5.Cek Whois Domain
Tips terakhir yang perlu dilakukan adalah mengecek whois kepemilikan domain, dengan pemeriksaan ini anda dapat mengecek usia domain serta informasi lainnya mengenai domain yang bersangkutan.
Usia domain yang pendek serta identiyas yang tidak jelas tentu patut dicurigai, hal ini karena penipu umumnya sering mengganti nama domain agar situs web mereka tidak dicap penipu oleh Google atau search engine lainnya.
Anda bisa mengecek whois domain melalui Whois Lookup.
Dapat disimpulkan, membedakan situs web asli dan penipuan sangat penting dilakukan demi keamanan dalam ber-internet. Dengan mengikuti tips ini dan tetap waspada, Anda dapat melindungi diri dari menjadi korban situs web penipuan dan memastikan pengalaman online yang aman.
Ingatlah untuk mengutamakan keamanan, melakukan penelitian terhadap situs web, dan mempercayai insting Anda saat menjelajahi dunia online yang luas.